Senin, 21 Januari 2013

Enam Kota Pengganti Ibukota Sejak Era Dulu


Banjir menyebabkan ibukota Jakarta lumpuh sehingga membuat wacana memindahkan ibukota kembali terjadi. Pemikiran memindahkan ibukota dari Jakarta memang bukan hal yang baru, bahkan rencana ini sudah bergulir sejak era Soekarno. Namun, pemindahan ini pun timbul tenggelam. Berikut ini enam kota yang pernah dimunculkan sebagai pengganti Jakarta.

Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Soekarno sendiri pernah mengusulkan bahwa sebaiknya ibukota dipindahkan ke daerah ini sekitar tahun 1950-an. Palangka Raya memiliki luas 2.678,51 km persedi dan jauh lebih luas dari Jakarta yang luasnya hanya 661,52 km persegi. Adapun alasan Soekarno memilih Palangka Raya karena secara geografis, letak kota ini tepat di tengah Indonesia. Selain itu, Palangka Raya tidak berada di daerah tektonik sehingga kondisi relatif aman dari bencana alam.

Jonggol, Bogor
Saat era Soeharto, kecamatan Jonggol, kabupaten Bogor pernah diwacanakan sebagai lokasi alternatif ibukota. Ratusan hektar lahan di kawasan ini dibebaskan oleh sejumlah pengembang, salah satu PT. Bukit Jonggol Asri (BJA) yang saham mayoritasnya milik Bambang Trihatmodjo, putra Soeharto. Sekitar 24 desa di tiga kecematan itu akan disulap jadi kota metropolitan, namun entah kenapa rencana itu terhenti. Kini ribuan hektar tanah yang dibebaskan itu menjadi hutan ilalang dan Jonggol menjadi satu dari 40 kecamatan di Bogor yang tergolong daerah tertinggal.

Purwokerto, Jawa Tengah
Di era Presiden SBY, staf khusus presiden bidang otonomi daerah, Velix Wanggai pernah menyebut alasan mengapa Purwokerto dilirik jadi pengganti Jakarta. Selain dinilai cukup bagus dari segi infrastruktur, kondisi iklimnya cukup nyaman. Kawasan Baturaden diusulkan menjadi kantor presiden. Namun, lagi-lagi dilupakan.

Lampung
Secara demografi, Lampung lebih baik dibandingkan Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jonggol, ataupun Banten. Karena itu Lampung pernah disebut sebagai ibukota pengganti. Namun, hal ini hanya sebatas wacana saja.

Karawang
Wacana pemindahan ibukota ke kota yang terkenal dengan berasnya ini sempat menguat pada tahun 2010. BUpati Karawang saat itu, Dadang S. Muchtar, menyambut baik usulan itu. Dia menyatakan akan mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Dan lagi-lagi, hal itu tenggelam.

Palembang
Sejumlah sejarahwan, pekerja budaya, dan aktivis di Palembang pernah melemparkan isu pemindahan ibukota Indonesia ke Palembang. Ada tiga alasan utama. Pertama, Palembang merupakan salah satu kota tertua di Indonesia sehingga memiliki sejarah kuat dengan perkembangan sejarah Nusantara. Kedua, Palembang merupakan wilayah paling aman dari berbagai bencana alam. Ketiga, Palembang dikelilingi oleh berbagai sumber energi maupun kebutuhan lainnya.
Entah kali ini, wacana pemindahan ibukota negara RI akan dibawa kemana. Satu hal yang pasti, jika benar-benar hendak dipindahkan, segala sesuatu harus dipersiapkan lebih dahulu. Bagaimana mengatur tata kota yang sehat dan bersih, bagaimana sistem ekonomi, bagaimana soal perdagangan, dan lain sebagainya.

Sumber: 

merdeka by lois horiyanti/jawaban.com http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/91/news/130118212152/limit/0/Enam-Kota-Pengganti-Ibukota-Sejak-Era-Dulu.html

Tidak ada komentar: